“Terlepas dari banyaknya member iCIO Community yang berasal dari perbankan, kebijakan BSPI 2025 ini telah dan akan mendisrupsi industri layanan jasa keuangan dalam berinovasi untuk menghadirkan pengalaman pelanggan baik konsumen maupun bisnis yang lebih baik dengan teknologi yang menjadi enabler-nya,” ujar Chairman iCIO Community Rico Usthavia Franz.
Berdasarkan polling yang dilakukan iCIO Community dalam acara Webinar iCIO Community Executive Leadership Forum, bertema Driving BSPI 2025 Forward: Where We Are at Today? Dalam polling, terungkap sembilan poin dari Bank Indonesia sebagai regulator.
Sembilan poin tersebut terkait persoalan perizinan yang harus lebih disederhanakan, mendorong penciptaan lingkungan sandbox atau ruang uji coba, mempercepat proses standar industri terkini, bebas biaya, serta mampu mendorong manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.
Poin lainnya yaitu meningkatkan komunikasi dengan sektor lain yang terdampak regulasi, membuat aturan main sebagai tindak lanjut regulasi secara lebih detail dan membuat daftar operator sistem pembayaran yang lebih transparan serta peningkatan proteksi dan keamanan data.
Dari polling tersebut juga terungkap bahwa mayoritas CIO menganggap regulasi BSPI 2025 sudah jelas dan baik, sehingga memudahkan mereka untuk mengikuti dan mematuhinya. Namun, sebagian kecil CIO berpendapat sebaliknya dan menilai regulasi masih cukup membingungkan.
Terkait prioritas teknologi yang dilakukan terkait penerapan BSPI 2025, polling ini juga mengungkap bahwa hampir seluruh CIO akan melakukan peningkatan infrastruktur teknologi, khususnya untuk Cloud Computing.
Selain itu, setelah dua tahun implementasi BSPI 2025, CIO tersebut memiliki kekhawatiran yang dapat diatasi regulator, yaitu soal peningkatan sosialisasi terkait regulasi dan berbagai panduan, standar keamanan API dan kecepatan terkait aturan dan panduan sebagai tindak lanjut dari BSPI 2025.
Source : Medcom.id