iCIO Exchange kali ini bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan berbagi pengalaman dan informasi tentang proses bisnis pengelolaan data di lingkungan BPS.
Melalui iCIO Exchange ini diharapkan para anggota iCIO Community dapat memperoleh informasi dan best practiceterkait pengelolaan data mulai dari tahapan identifikasi kebutuhan, desain pengelolaan, pengembangan sistem, pengumpulan data, analisis hingga tahapan evaluasi secara komprehensif.
BPS merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang salah satu tugas utamanya adalah menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder.
Agus Wicaksono, Chairman iCIO Community mengatakan peran BPS saat ini dan ke depan akan sangat menentukan kemajuan bangsa Indonesia, seiring dengan semakin pentingnya data untuk mendorong kinerja perusahaan atau organisasi menjadi lebih baik.
“Atas nama seluruh member iCIO Community, saya ingin menyampaikan penghargaan kepada BPS karena telah berkenan berbagi pengalaman terkait pengelolaan data. iCIO Community siap mendukung BPS untuk terus meningkatkan pengelolaan data di BPS melalui pemanfaatan TIK berbasis pengetahuan dan pengalaman ratusan membernya dari berbagai organisasi dan perusahaan terkemuka di Indonesia.”
Gantjang Amanullah, Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat-BPS mengatakan BPS merasa senang dan terhormat menerima iCIO Community untuk berbagi pengalaman terkait pengelolaan data. Pengelolaan data yang memenuhi standar nasional maupun internasional menjadi komitmen BPS sehingga bisa merealisasikan visinya menjadi pelopor penyedia data statistik terpercaya untuk semua.
“Pengelolaan data yang memenuhi standar nasional maupun internasional ini sangat menentukan seberapa jauh tingkat keakuratan dan ketepatan data statistik yang dihasilkan.”
Sejak 1993, BPS telah mengembangkan sebuah sistem informasi statistik secara geografis khususnya untuk pengolahan data wilayah sampai unit administrasi yang terkecil yang telah mulai dibuat secara manual sejak 1970. Data wilayah ini dibuat khususnya untuk menyajikan karakteristik daerah yang menonjol yang diperlukan oleh para perumus kebijakan dalam perencanaan pembangunan.
Dalam mengolah data, BPS juga telah mengembangkan berbagai program aplikasi untuk data entry, editing, validasi, tabulasi dan analisis dengan menggunakan berbagai macam bahasa dan paket komputer. BPS bertanggung jawab untuk mengembangkan berbagai perangkat lunak komputer serta mentransfer pengetahuan dan keahliannya kepada staf BPS daerah.
Pembangunan infrastruktur teknologi informasi di BPS didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai yaitu mengikuti perkembangan permintaan dan kebutuhan dalam pengolahan data statistik; melakukan pembaharuan/inovasi dalam hal metode kerja yang lebih baik serta memberikan kemudahan kepada publik dalam mendapatkan informasi statistik.
Source : SinarHarapan.id