"Setiap negara membutuhkan inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mempersiapkan masa depan bangsa yang lebih baik," kata Ketua Perkumpulan Chief Information Officer di Indonesia (iCIO Community) Agus Wicaksono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (12/10).
Menurut Agus Wicaksono, masih terdapat tantangan dalam perkembangan inovasi di Indonesia, terlebih dalam Global Innovation Index 2016, Indonesia berada pada urutan ke-88 di dunia.
Namun, dirinya optimistis bahwa bisa dikembangkan ekosistem inovasi yang lebih baik, bertumpu kepada SDM Indonesia yang kreatif dan memanfaatkan potensi market yang terbuka luas tersebut.
"Inovasi dengan basis teknologi digital saat ini tumbuh dengan pesat di berbagai sektor. iCIO Community ikut berkontribusi dan memberikan dukungan terhadap gerakan 1,000 'startup' (rintisan) digital yang dicanangkan pemerintah saat ini," katanya. Untuk itu, ujar dia, pihaknya ingin dapat menjembatani antara kecepatan inovasi dengan infrastruktur dan regulasi yang ada.
Sebelumnya, Ketua Institut Demokratisasi melalui Sains dan Teknologi Ilham Akbar Habibie menilai kesadaran Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melakukan inovasi dalam menjalankan usahanya masih tergolong minim.
"Kesadaran pelaku UKM untuk berinovasi masih sangat kecil, padahal untuk bisa bersaing di pasar justru harus menggunakan cara ini," ujar Ilham saat ditemui di gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, Rabu (21/9).
Putra Presiden RI ke-3 B.J. Habibie itu berpendapat, kesadaran berinovasi bagi para pelaku UKM harus segera dibangun dan diperkuat agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat di masa mendatang, dikutip dari Antara.Untuk memperkuat inovasi, kata Ilham melanjutkan, keinginan untuk berinovasi juga harus memiliki tujuan.
Kurangnya minat berinovasi tersebut menurut Ilham disebabkan rendahnya pemahaman terhadap tiga landasan utama dalam inovasi, yaitu teknologi, talenta, dan toleransi."Kalau yang saya perhatikan utamanya adalah teknologi, banyak pelaku UKM yang kurang mengikuti perkembangan teknologi, bahkan tidak memahami fungsinya," ujarnya.
Source : Elshinta