Untuk menanggulangi potensi ancaman itu, iCIO Community dan Indonesian Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) berinisiatif menandatangani naskah kesepakatan kerja sama (LoI) keamanan siber (cyber security) di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, kedua institusi akan bermitra meningkatkan kesadaran pentingnya keamanan siber khususnya di institusi-institusi di mana para anggota iCIO Community bekerja.
Dengan kesepakatan ini akan memungkinkan terjadinya pertukaran informasi terkait berbagai ancaman siber dan program kerja sama merespons ancaman-ancaman itu.
Kesepakatan ini juga diharapkan bisa mencegah dan mengurangi berbagai kerugian di kalangan perusahaan yang disebabkan oleh serangan siber. Para CIO (chief information officer) telah menyadari kerugian yang harus ditanggung perusahaan ketika menjadi korban. Perusahaan dari berbagai industri dan level dapat menjadi target dan korban dari serangan siber.
Rudi Lumanto, Ketua Id-SIRTII mengatakan keamanan siber telah menjadi bagian dari kepentingan nasional dan pemerintah tengah gencar melakukan edukasi terkait cyber security.
"Kami berharap melalui kerja sama ini, misi Id-SIRTII untuk menciptakan lingkungan internet yang aman, nyaman, dan kondusif dapat tercapai,” ujar Rudi dalam keterangan tertulis hari ini.
Hasil riset “The Global State of Information Security dari Pricewaterhouse Coopers mengungkapkan kerugian yang diakibatkan oleh serangan siber tahun ini di seluruh dunia mencapai US$2,7 juta (Rp32,9 miliar), atau meningkat sekitar 34 persen dibanding 2013.
Sementara itu, kejahatan siber yang terdeteksi mencapai 42,8 juta atau meningkat hingga 48 persen dibanding 2013, atau setara dengan 117.339 jumlah serangan per harinya. Survei ini melibatkan lebih dari 9.700 pimpinan perusahaan seperti CEO, CFO, dan CIO di lebih dari 154 negara.
Source : Viva.co.id